Ep. 0 - Pilot
Who
are we?
Wiguna
Dua Puluh tahun hidup di Bandung, Wiguna menerima sepucuk
nasib berbentuk file pdf. Penempatan Pegawai Negeri Sipil. Namanya tercantum di
Jajaran wilayah Sumatera, Provinsi Riau. Segera menulis nama tempat kantor yang
dimaksud, secara linglung berselancar diantara artikel mistis seputar makam
keramat dan episode mister tukul jalan-jalan.
Dan disinilah dia, Hari ini di Pekanbaru menghadapi krisis
seperempat kehidupan dengan sesekali diselipi terpaan krisis identitas.
Sarah
Sarah Ovinitha, seorang gadis Batak tulen yang selalu
membenci takdirnya, terpaksa menerima kenyataan untuk tetap bersekolah di Bumi
Melayu. Berpindah dari Rengat ke Pekanbaru untuk melanjutkan pendidikan di
Fakultas Kedokteran. Yah.. menjadi dokter memang impiannya, tapi di Riau,
tidak.
Ia menjadi seorang mahasiswi kedokteran yang cukup berbeda dari kaum normies-nya. Selain menyibukkan diri dengan belajar dan organisasi, dia mulai menggali potensi-potensi Indie dalam dirinya. Patah hati dan ketidakharmonisan rumah yang mengenalkannya pada depresi, memperkuat karakter Independent-nya. Hingga akhirnya untuk menciptakan kebahagiaannya sendiri, Ia mencoba banyak hal baru, terkadang melewati batas-batas yang Ia ciptakan sebelumnya. Apa itu integritas?
Ia menjadi seorang mahasiswi kedokteran yang cukup berbeda dari kaum normies-nya. Selain menyibukkan diri dengan belajar dan organisasi, dia mulai menggali potensi-potensi Indie dalam dirinya. Patah hati dan ketidakharmonisan rumah yang mengenalkannya pada depresi, memperkuat karakter Independent-nya. Hingga akhirnya untuk menciptakan kebahagiaannya sendiri, Ia mencoba banyak hal baru, terkadang melewati batas-batas yang Ia ciptakan sebelumnya. Apa itu integritas?
How we
met?
Sudut pandang Wiguna
Setelah beberapa tahun menjalani kehidupan di Siak, Wiguna merasa
perlu membangun koneksi dan lingkar pertemanan yang baru. Lebih tepatnya ingin
tahu tempat ngopi yang enak. Terimakasih teknologi, kemudian Wiguna terpapar
aplikasi kencan online, Tinder.
It’s a matched. Akhirnya
bertemu Sarah.
Sudut pandang Sarah
Singkat cerita, Ia bermain Tinder. Di suatu sore yang
membosankan, ada superlike. From Wiguna. I have to say that’s not my first
superlikers, tapi ini yang… lumayan. Then I swiped right. That’s where all of this
story begin.
Why we
ended up here making such project?
Wiguna
Kadang hidup sering tidak sesuai rencana, dan punya teman
yang bisa dipercaya adalah safety net. Mempunyai
teman yang loyal merupakan anugerah dari tuhan. Oleh karena itu, project ini
merupakan rasa syukur kami atas semua pendewasaan yang kami lewati bersama.
Banyak masalah kehidupan yang sama-sama kami lewati dan bisa
belajar satu sama lain. Sering membuat kita berpikir bagaiamana orang lain
menghadapi fase ini ya? Apa mereka juga sekuat seperti kelihatannya? atau
memang orang-orang juga sama pandainya berpura-pura?
Jika menahan dan berpura-pura itu sudah sampai hingga titik
jenuhnya, berbagi adalah jalan. Mungkin itu yang membuat kami tergerak untuk mengabadikan
momen dewasa muda kami, kamu, dan kita yang saat ini sedang berlangsung secara
simultan. Semoga dapat bermanfaat, setidaknya sebagai bentuk pembelajaran dan
aktualisasi kami dalam berkreatifitas. Karena cape tjuy ngumpul cuma buat push
rank dan chicken dinner sangat tidak faedah,top local Guinevere dan Miya
bukanlah pencapaian yang patut kami banggakan. Terimakazi.
Sarah
Unexpectedly, pola pikir dan minat yang sama membuat kita
sering berdiskusi banyak hal. Meskipun yang sering menjadi subjek pembicaraan
adalah hidupku yang penuh drama dan lika-liku, tapi tampaknya Wiguna juga
memahami situasi yang terjadi, apakah karena dia juga pernah dalam posisi yang
sama? Entahlah.. Ia seorang introvert, jarang bercerita tapi rajin memberi
solusi. Unik dia ini.
Kesamaan kita ternyata tidak hanya dalam filosofi kehidupan, tapi juga sama-sama menyukai kopi dan gemar bermain MOBA (lol). Most of the time, saat sedang senggang kita selalu mabar di tempat ngopi, diselingi dengan beberapa pembicaraan filosofis.
Sadar bahwa seharusnya we live our twenties to the fullest, sadar bahwa mungkin banyak orang yang mengalami problem serupa, sadar bahwa obrolan kami mungkin dapat membantu diri kami dan orang lain. Ditambah dengan sedikit rasa bosan dengan kegiatan yang itu-itu saja, sebagai insan yang produktif, kami memutuskan untuk membuat blog dan podcast ini.
Kesamaan kita ternyata tidak hanya dalam filosofi kehidupan, tapi juga sama-sama menyukai kopi dan gemar bermain MOBA (lol). Most of the time, saat sedang senggang kita selalu mabar di tempat ngopi, diselingi dengan beberapa pembicaraan filosofis.
Sadar bahwa seharusnya we live our twenties to the fullest, sadar bahwa mungkin banyak orang yang mengalami problem serupa, sadar bahwa obrolan kami mungkin dapat membantu diri kami dan orang lain. Ditambah dengan sedikit rasa bosan dengan kegiatan yang itu-itu saja, sebagai insan yang produktif, kami memutuskan untuk membuat blog dan podcast ini.
Komentar
Posting Komentar